Jazz goes to campus (JGTC) FEUI merupakan event jazz yang selalu saya nantikan tiap tahunnya. Harga tiket yang murah, lokasi yang dekat serta berbagai musisi jazz berkualitas selalu ditampilkan di acara ini. Sebagai mahasiswa FEUI, saya lebih tertarik menjadi penonton dan menikmati setiap konsernya dibandingkan bergabung di kepanitiaan ini. Pilihan yang aneh mungkin, karena bagi mahasiswa FEUI adalah suatu kebanggaan menjadi bagian dari acara terbesar FEUI.
JGTC terakhir (2010) merupakan kali ke-33 FEUI menggelar event konser musik jazz di kampus. The 33rd JGTC menjunjung tema “Unleash the Jazz Within” sembari menyandang empat nilai utama yaitu welcome-experience-educate-enjoy. Acara yang digalang Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FE UI ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia.
Dari pertama masuk ke FEUI tahun 2007 silam, 33rd JGTC tahun lalu menjadi konser JGTC terfavorit saya. Bukan karena yang menyelenggarakan kebetulan angkatan saya, melainkan kejeniusan mereka dalam membuat sesuatu yang baru dan menyegarkan lah yang patut diacungi jempol. Konsep 4 buah panggung membuat penonton lebih tersebar dan kenyamanan menikmati alunan musik jazz menjadi lebih baik. Selain itu, saya salut dengan ide Mawar Merah Tribute to Slank; An All Female Ensemble yang terdiri atas Dira Sugandi, Kikan Namara, Ghea “Idol”, Sashi “Drew”, Tika Jahja, Astrid Basjar, serta DJ Delizious Devina. Sesuai tajuknya, mereka akan hadirkan lagu-lagu dari band beraliran cadas yang digemari berbagai lapisan masyarakat. WOW! saya sempat tercengang melihat kemunculan Kaka Slank di panggung.
Alasan saya selalu ikut JGTC adalah hunting foto. Sebagai penggemar fotografi dan musik jazz mengabadikan moment musisi di atas panggung menjadi kepuasan sendiri. Beberapa foto yang berhasil terekam Nikon D300 saya ditampilkan di bawah ini.
Mawar merah untuk Slank.
Trie Utami
Maliq & d'essentials
0 comments:
Post a Comment