Universitas Indonesia untuk pertama kalinya mengadakan kuliah kerja nyata di luar Pulau Jawa. Tidak tanggung-tanggung, daerah yang dipilih sebagai target berbagai program K2N ini merupakan pulau kecil di ujung utara Indonesia, yaitu Pulau Miangas yang berbatasan dengan Filipina. Mengusung tema “Dengan kuliah kerja nyata kita amalkan tri dharma perguruan tinggi dan Kita Tingkatkan Semangat Nasionalisme untuk menjaga NKRI”, diharapkan kedatangan rombongan mahasiswa Universitas Indonesia di Pulau Miangas, bisa meningkatkan semangat nasionalisme di perbatasan yang selama ini masih kurang diperhatikan oleh pemerintah.
K2N sendiri merupakan salah satu kegiatan yang mampu mengantarkan mahasiswa menjadi individu yang lengkap, baik dalam penguasaan ilmu, kemampuan menganalisa masyarakat sekitar, serta memberikan solusi dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial, ekonomi maupun politik sesuai keilmuan yang mereka miliki. Disamping itu, melalui kegiatan ini mahasiswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam berbagai hal, seperti kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar yang baru, memunculkan kepedulian mahasiswa terhadap berbagai perkembangan yang setiap saat muncul, meningkatkan rasa nasionalisme, meningkatkan jiwa kristis dan kemudian melakukan kegiatan penelitian dan lain sebagainya.
Universitas Indonesia sebagai universitas yang menyandang nama negaranya memiliki beban tersendiri untuk bisa mengabdikan ilmu kepada masyarakat Indonesia di seluruh pelosok tanah air. Untuk itu melalui program ini UI mempunyai misi menjadikan mahasiswanya sebagai anggota masyarakat yang memiliki kemampuan professional, keterampilan, kepemimpinan yang tanggap terhadap kebutuhan pembangunan bangsa dan Negara serta mempunyai kemampuan memotivasi masyarakat dalam mengisi dan mempertahankan kedaulatan wilayah Indonesia. K2N UI tahun 2009 yang dilaksanakan tanggal 13 Juli- 18 Agustus 2009 ini merupakan bentuk pengabdian UI kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam prakteknya di lapangan tim K2N UI yang berjumlah 71 mahasiswa dibagi ke dalam 7 kelompok yang mengusung program yang berbeda-beda. Kelompok 1 (Hasanudin) membawa program Pemberdayaan Kuliner Laut, kelompok 2 (Gatot Subroto) mengusung program pengembangan potensi pariwisata Miangas, kelompok 3 (kelompok penulis-red) Yos Sudarso melaksanakan program Pelatihan Bahasa Inggris dan Pelatihan Manajemen Koperasi, Kelompok 4, Pattimura melaksanakan program Kreasi Makanan Ringan dari Sumber Daya alam Pulau Miangas, Kelompok 5, Sam Ratulangi menyampaikan program Pengembangan Kerajinan Tangan, kelompok 6 ( Christina Martha Tiahahu) menjalankan program maksimalisasi budidaya pohon kelapa, kelompok 7 ( Bung Karno) melaksanakan program pemberdayaan wanita melalui tata rias dan tata busana. Selain program-program tersebut yang menjadi tanggung jawab kelompok, masing-masing kelompok juga harus melaksanakan program rutin yang pelaksanaanya dilakukan secara bergiliran. Ada tujuh program rutin yang dijalankan, yaitu program rumah baca sahabat nusantara, mendongeng dan bermain permainan tradisional anak, melayani lansia dan menjenguk orang sakit, penyuluhan hukum, penyuluhan kesehatan dan gizi untuk perempuan, penyuluhan kebersihan untuk anak sekolah, serta penyuluhan kesehatan lingkungan ( pemanfaatan peakarangan ) untuk remaja pria dan Bapak-bapak.
0 comments:
Post a Comment